-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Metode Paramedik: Solusi Akademik untuk Meningkatkan Kualitas Tulisan Profesional

Senin, 09 Juni 2025 | Senin, Juni 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-09T00:00:24Z

Oleh Dr.drh.Petrus Malo Bulu,MVSc

Dalam dunia tulis-menulis profesional, kejelasan dan keterbacaan bukan sekadar kelebihan—melainkan keharusan. Semakin mudah suatu tulisan dipahami, semakin besar pula pengaruhnya terhadap pembaca. Di sinilah Metode Paramedik, yang pertama kali diperkenalkan oleh Richard Lanham dalam bukunya Revising Prose, memainkan peran sentral dalam penyuntingan naskah profesional dan akademik.

Memahami Metode Paramedik

Metode Paramedik dirancang untuk menyederhanakan dan memperkuat kalimat dengan pendekatan sistematis. Teknik ini mendorong penulis untuk menyusun kalimat secara aktif, ringkas, dan berorientasi pada pembaca. Hasilnya: tulisan yang lebih persuasif, mudah dibaca, dan sesuai dengan standar industri penulisan.

Tak hanya berguna dalam dunia jurnalistik atau penulisan bisnis, metode ini juga sangat relevan di ranah akademik, khususnya ketika kejelasan argumen dan efisiensi kata menjadi tolok ukur kualitas tulisan.

Mengapa Perlu Metode Paramedik?

Penulis profesional menyadari bahwa tulisan yang efektif bukanlah tulisan yang panjang, tetapi tulisan yang padat, tajam, dan mudah dimengerti. Metode Paramedik memungkinkan penulis untuk:

  • Mengurangi kata-kata yang tidak perlu

  • Menghindari penggunaan kalimat pasif

  • Mengeliminasi pengulangan ide

  • Mengaktifkan struktur kalimat

  • Meningkatkan keterlibatan pembaca

Tujuh Langkah Praktis Metode Paramedik

Berikut panduan langkah demi langkah untuk menyunting kalimat Anda menggunakan Metode Paramedik:

  1. Lingkari semua preposisi (seperti: dari, dalam, untuk, ke, tentang, oleh, atas)

  2. Kotaki bentuk kata kerja "to be" (adalah, merupakan, ialah, dll.)

  3. Tanyakan: “Di mana aksinya?”

  4. Ubah aksi menjadi kata kerja aktif yang sederhana

  5. Pindahkan pelaku aksi menjadi subjek kalimat

  6. Hilangkan pembuka kalimat yang lambat dan tidak penting

  7. Hilangkan pengulangan makna atau kata

Studi Kasus: Dari Kalimat Rumit ke Kalimat Ringkas

Kalimat Asli:
Dalam paragraf ini terdapat demonstrasi tentang penggunaan gaya yang baik dalam penulisan laporan.

Analisis:
Aksi utama berupa kata benda (“demonstrasi”) memperlemah kekuatan kalimat.

Revisi:
Paragraf ini menunjukkan gaya penulisan yang baik dalam laporan.

Dengan mengubah kata benda menjadi kata kerja aktif (“menunjukkan”), kalimat menjadi lebih tajam dan langsung ke sasaran.

Latihan Penyuntingan Kalimat

Berikut beberapa contoh kalimat yang dapat disunting menggunakan Metode Paramedik:

1. Kalimat Asli:
Poin yang ingin saya sampaikan adalah bahwa para karyawan di perusahaan ini membutuhkan manajer keuangan yang jauh lebih baik.
Versi Ringkas:
Karyawan di perusahaan ini membutuhkan manajer keuangan yang lebih baik.
(Dari 25 kata menjadi 9 kata)

2. Kalimat Asli:
Sudah diketahui secara luas bahwa para insinyur di Sandia Labs telah menjadi peserta aktif dalam operasi pencarian dan penyelamatan hampir setiap tahun.
Versi Ringkas:
Dalam beberapa tahun terakhir, insinyur di Sandia Labs ikut serta dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
(Dari 23 kata menjadi 15 kata)

3. Kalimat Asli:
Setelah meninjau hasil dari penelitian Anda sebelumnya, dan dengan mempertimbangkan informasi relevan dalam konteks studi, ada cukup bukti untuk melakukan perubahan penting dan signifikan pada prosedur operasional kami.
Versi Ringkas:
Setelah meninjau hasil penelitian Anda dan konteks studi, kami menemukan bukti untuk mendukung perubahan signifikan dalam prosedur operasional kami.
(Dari 35 kata menjadi 24 kata)

Penutup

Dalam konteks akademik maupun profesional, kejelasan bukanlah pilihan, melainkan kewajiban. Metode Paramedik menawarkan pendekatan yang sistematis dan efisien untuk meningkatkan mutu tulisan. Dengan membiasakan diri menggunakan metode ini, penulis dapat menghadirkan karya yang tidak hanya informatif, tetapi juga komunikatif dan berdaya persuasi tinggi.

Metode ini bukan sekadar alat penyuntingan, melainkan fondasi bagi praktik menulis yang lebih sadar, strategis, dan berpusat pada pembaca.


Iklan

×
Berita Terbaru Update