-->

Notification

×

Iklan

Iklan

10 Menit yang Menyelamatkan Nyawa Bhoomi dalam Kecelakaan Air India

Minggu, 15 Juni 2025 | Minggu, Juni 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-15T14:06:52Z

 SEI NEWS – EDISI MINGGU, 15 JUNI 2025

Ia Menangis Karena Terlambat. Kini Ia Menangis Karena Selamat.


Oleh: Tim Redaksi Minggu SEI News

Kadang hidup berubah bukan dalam hitungan tahun, tapi dalam hitungan menit.

Namanya Bhoomi Chauhan, 22 tahun, mahasiswa asal Ahmedabad, India. Kamis siang (12/6), ia berdiri di depan konter keberangkatan Bandara Ahmedabad dengan wajah cemas dan mata berkaca-kaca. Ia memegang tiket pesawat Air India tujuan London—kursi 36G. Tapi ia tidak diizinkan naik. Ia datang terlambat 10 menit dari jadwal boarding.

“Saya mohon. Saya menangis. Saya bahkan marah. Tapi mereka tetap tak mengizinkan saya masuk,” kenangnya dalam suara yang hampir tak terdengar.

Bhoomi terlambat karena macet. Sesederhana itu. Ia sempat menyesal, menyalahkan diri sendiri, merasa gagal.

Tapi 30 detik setelah pesawat lepas landas, kabar duka menyambar seluruh dunia: pesawat itu jatuh di kawasan pemukiman, menewaskan hampir semua penumpang dan awak, juga beberapa orang yang sedang berada di rumah mereka. Tidak ada yang selamat.

Bhoomi, yang beberapa menit sebelumnya mengutuki dirinya sendiri karena “tak cukup disiplin,” kini hanya bisa menunduk di sudut bandara, menangis dalam diam. Kali ini bukan karena kecewa, tapi karena bersyukur. Dan karena merasa hancur mengetahui bahwa ia selamat, sementara ratusan lainnya tidak.

Saat Rencana Manusia Bertabrakan dengan Rencana Tuhan

“Kalau saya tiba lebih cepat… saya pasti sudah tidak ada,” ucap Bhoomi lirih.

Keterlambatan yang ia anggap sebagai kutukan, ternyata adalah penyelamatan. Sebuah jeda kecil dalam perjalanan yang ternyata mengubah seluruh hidupnya.

Kini, ia memilih untuk tidak melihat peristiwa ini sebagai keberuntungan semata. Tapi sebagai panggilan untuk hidup lebih sadar, lebih penuh makna. “Mungkin saya diberi kesempatan kedua. Dan saya tidak mau menyia-nyiakannya.”



Gadis muda yang selamat oleh waktu,  kini membawa pesan tentang harapan di balik kegelapan.


Editor: SEI News Minggu
Rubrik Refleksi & Kemanusiaan

×
Berita Terbaru Update