Seattle, Amerika Serikat –Industri penerbangan global diguncang oleh laporan internasional yang mencatat sebanyak 19 kecelakaan fatal melibatkan pesawat buatan Boeing dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Tragedi-tragedi tersebut telah merenggut ratusan nyawa dan memicu kekhawatiran serius terhadap standar produksi dan keselamatan perusahaan kedirgantaraan terbesar asal Amerika Serikat itu.

Laporan yang disusun oleh lembaga investigasi penerbangan sipil independen dari Eropa dan Amerika menyebutkan bahwa sebagian besar insiden terjadi akibat permasalahan teknis, termasuk cacat struktural, gangguan perangkat lunak, serta kesalahan pabrik dalam proses perakitan.
“Temuan kami mengungkap adanya pola masalah sistemik yang berulang, mulai dari sertifikasi kualitas hingga integritas desain,” ungkap salah satu penulis laporan yang identitasnya dirahasiakan karena alasan keamanan.
Tekanan Global: Audit Menyeluruh Didesak
Di tengah kekhawatiran yang meluas, regulator penerbangan sipil dari berbagai negara menyerukan agar dilakukan audit menyeluruh terhadap seluruh lini produksi Boeing, khususnya model 737 MAX, 787 Dreamliner, dan 777X yang selama ini menjadi tulang punggung operasional maskapai internasional.
Parlemen Amerika Serikat pun dikabarkan sedang menjadwalkan sidang terbuka guna mengevaluasi pengawasan Federal Aviation Administration (FAA) terhadap proses sertifikasi dan kontrol kualitas di Boeing.
Senator Maria Cantwell, Ketua Komite Perhubungan Senat AS, mengatakan dalam pernyataan tertulis, “Kami tak bisa membiarkan satu perusahaan bermain-main dengan nyawa penumpang. Sudah waktunya tindakan nyata.”
Boeing: Janji Evaluasi, Publik Butuh Bukti
Pihak Boeing merespons laporan tersebut dengan menyatakan bahwa mereka “berkomitmen penuh untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan” serta akan “bekerja sama secara transparan” dengan seluruh regulator internasional dalam menyelidiki setiap insiden.
Namun pernyataan itu dinilai tak cukup. Di media sosial dan forum industri, seruan dari pilot, insinyur, hingga keluarga korban menggaung kencang: “Kami butuh tindakan, bukan janji.”
“Kami sudah mendengar janji itu berkali-kali. Tapi setiap bulan, ada nyawa yang hilang. Ini bukan kebetulan lagi,” ujar Leah Anderson, janda korban kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX di Brasil.
Masa Depan Boeing Dipertaruhkan
Dengan meningkatnya tekanan publik dan keraguan investor, masa depan Boeing dipertaruhkan. Saham perusahaan dilaporkan mengalami penurunan hingga 6% dalam seminggu terakhir sejak laporan ini dirilis. Beberapa maskapai bahkan dilaporkan mulai meninjau ulang kontrak pengadaan pesawat baru dari Boeing.
Sementara itu, FAA bersama dengan European Union Aviation Safety Agency (EASA) dikabarkan sedang merancang standar evaluasi tambahan yang lebih ketat bagi produsen pesawat komersial, menyusul gelombang kekhawatiran global ini.
Sumber:
New York Times, Wall Street Journal, Aviation Safety Network, FAA Press Briefing, Boeing Official Statement, Reuters