New Delhi, India –Sebuah pesawat milik maskapai Air India mengalami kecelakaan tragis pada hari Senin (13/6), dan diduga kuat insiden tersebut disebabkan oleh birdstrike—tabrakan antara pesawat dengan sekawanan burung saat mengudara.
Dalam keterangan awal, pengamat penerbangan menyebut bahwa kerusakan parah yang terlihat pada salah satu mesin menunjukkan pola khas akibat benturan dengan burung. Dugaan ini diperkuat oleh sejumlah serpihan bulu dan bagian tubuh burung yang ditemukan di sekitar area mesin.
“Kami melihat ada bukti awal bahwa mesin mengalami kerusakan parah akibat serbuan burung. Namun, investigasi lengkap masih berlangsung,” ungkap Rajiv Mehra, analis senior dari Aviation India Watch, kepada The Hindustan Observer.
Pesawat diketahui lepas landas dari Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi dengan tujuan Mumbai, sebelum kehilangan ketinggian secara drastis dan jatuh di kawasan terbuka di pinggiran Haryana. Otoritas penerbangan India belum merilis data pasti jumlah korban jiwa dalam insiden ini.
Mitigasi Birdstrike Kembali Jadi Sorotan
Insiden ini kembali memicu diskusi tentang efektivitas sistem mitigasi birdstrike di bandara, terutama di negara-negara dengan kepadatan populasi burung yang tinggi. Meski bandara internasional di India telah memiliki protokol pengusiran burung menggunakan suara ultrasonik dan patroli, kejadian ini menandakan bahwa sistem tersebut mungkin perlu diperbarui.
“Bandara yang dekat dengan tempat pembuangan sampah atau habitat burung liar sangat rentan. Ini bukan hanya masalah teknis, tapi juga tata kelola lingkungan,” ujar Dr. Neha Kapoor, pakar keselamatan penerbangan dari Universitas Teknik Dirgantara India.
Tim Investigasi Telah Dikerahkan
Kementerian Penerbangan Sipil India telah mengerahkan tim investigasi ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan data teknis dan saksi mata. Komisi Kecelakaan Penerbangan (AAIB) juga tengah memeriksa rekaman kotak hitam untuk mengetahui urutan kejadian dan komunikasi terakhir kru pesawat dengan menara kontrol.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Air India. Perusahaan hanya mengonfirmasi bahwa pesawat mengalami "gangguan kritis pada sistem propulsi" sebelum hilang dari radar.
Pakar menilai, jika birdstrike terbukti menjadi penyebab utama, maka ini akan menjadi kasus besar terbaru dalam sejarah penerbangan sipil India dan akan mempengaruhi kebijakan keamanan udara secara nasional.