-->

Notification

×

Iklan

Iklan

AS Serang Situs Nuklir Iran, Dunia Tegang dan Terbelah

Minggu, 22 Juni 2025 | Minggu, Juni 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-05T04:07:52Z

 

Teheran/Washington, Morgantaranews.com — Dalam serangan militer yang mengejutkan dunia, Amerika Serikat meluncurkan serangkaian serangan udara presisi ke tiga fasilitas nuklir utama Iran pada Sabtu malam waktu setempat. Bom bunker-buster dijatuhkan ke situs Fordow yang terletak jauh di dalam gunung, sementara rudal jelajah menghantam kompleks nuklir di Natanz dan Isfahan.

Presiden Donald Trump menyebut aksi tersebut sebagai "pencegahan terakhir" untuk menghentikan ambisi nuklir Teheran.

“Kami telah menghapus ancaman langsung. Jika Iran membalas, kami sudah siapkan target-target berikutnya,” ucap Trump dalam konferensi pers di Washington.

🎯 Tiga Situs Strategis Jadi Sasaran

  1. Fordow – Salah satu situs pengayaan uranium paling rahasia Iran. Enam bom penghancur bawah tanah (bunker-buster) GBU-57 dijatuhkan dari pesawat B-2 Spirit. Trump menyebutnya, “Fordow is gone.”

  2. Natanz – Dihantam rudal Tomahawk, memicu ledakan besar dan gangguan komunikasi.

  3. Isfahan – Dilaporkan terkena rudal jelajah, namun kerusakan masih dalam tahap verifikasi satelit.

⚠️ Iran Marah, Dunia Tegang

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut serangan ini sebagai “tindakan teroris militer internasional” dan berjanji akan membalas “pada waktu dan tempat yang dipilih oleh Iran.”

Reaksi dunia pun terbelah:

  • Israel mendukung penuh aksi Amerika dan menyebutnya "langkah menuju perdamaian nyata."

  • Uni Eropa dan PBB menyerukan deeskalasi dan dialog diplomatik.

  • Rusia dan China mengutuk serangan tersebut dan memperingatkan risiko pecahnya perang skala besar di Timur Tengah.

🌍 Dampak Global dan Ketakutan Perang Besar

Kekhawatiran langsung muncul di pasar global: harga minyak melonjak 7%, saham di Asia jatuh, dan maskapai internasional mulai mengalihkan rute dari wilayah udara Iran dan Teluk Persia. Pemerintah Indonesia melalui Kemlu menyatakan “keprihatinan mendalam” dan mendesak semua pihak kembali ke meja perundingan.

Sejarah telah mencatat, bahwa api perang jarang membawa damai. Serangan ini bukan hanya memporak-porandakan fasilitas, tapi juga membuka kembali luka panjang ketegangan global. Dunia kini menahan napas, menanti apakah ini awal dari perang terbuka… atau titik balik menuju diplomasi.


Sumber: Reuters, CBS News, AP News, CNN Indonesia, Kompas, Detik, Times of India

×
Berita Terbaru Update