Flores Timur,Morgantaranews.com- 7 Juli 2025 — Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi dengan dua kali letusan dahsyat yang terjadi hari ini, Senin (7/7). Letusan ini disebut-sebut sebagai salah satu peristiwa vulkanik terbesar di Indonesia sejak tahun 2010.
Akibat letusan ini, setidaknya 24 penerbangan internasional dibatalkan dan beberapa rute domestik terganggu. Meski demikian, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, dilaporkan masih beroperasi normal dengan pengalihan rute tertentu.
Sekitar pukul 19.30 WITA, letusan kedua terjadi, kali ini menyemburkan abu dan lava hingga setinggi 13 kilometer. Badan Geologi Indonesia melaporkan bahwa awan panas, batu, dan aliran lava bergerak cepat menuruni lereng sejauh 5 kilometer. Citra drone menunjukkan lava aktif mulai memenuhi kawah gunung, sebagai indikasi adanya pergerakan magma dari dalam perut bumi yang memicu aktivitas seismik.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa. Namun, pihak berwenang segera mengambil langkah tegas dengan menggandakan radius zona bahaya dari sebelumnya 3,5 kilometer menjadi 7 kilometer (setara 4,3 mil) dari pusat kawah. Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat dalam waktu dekat.
“Ini bukan letusan biasa. Aktivitas magma dalam cukup aktif. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan petugas di lapangan, dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi,” ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan resminya.
Warga di sekitar lereng gunung telah mulai dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah daerah bersama BNPB dan relawan kini tengah menyiapkan posko pengungsian, logistik darurat, dan layanan medis. Beberapa desa seperti Boru, Nobo, dan Dulipali terdampak cukup parah oleh abu dan material vulkanik.
Hingga malam ini, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada dalam status “Awas” dan aktivitas kegempaan terus dimonitor secara ketat oleh pos pemantau. Pihak berwenang terus meminta masyarakat yang berada di zona merah untuk segera mengungsi dan tetap siaga terhadap potensi letusan susulan.
(Redaksi | SEI NEWS.my.id)
Foto: The Brain Maze