Sukabumi, Morgantaranews.com— Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung ke lokasi rumah singgah di Sukabumi yang menjadi sasaran perusakan usai kegiatan retret dibubarkan secara paksa oleh warga, Sabtu (29/6). Dalam kunjungannya, Gubernur Dedi menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut dan menjanjikan bantuan ganti rugi senilai Rp100 juta untuk perbaikan fasilitas yang rusak.
Insiden bermula saat kegiatan retret yang diikuti sejumlah peserta berlangsung di rumah singgah tersebut. Sejumlah warga mendatangi lokasi dan meminta kegiatan dihentikan dengan dalih tidak memiliki izin serta mencurigai adanya aktivitas keagamaan yang dianggap menyimpang. Situasi memanas dan berujung pada perusakan bangunan dan fasilitas rumah singgah.
"Kita tidak boleh menyelesaikan perbedaan dengan kekerasan. Rumah singgah ini adalah tempat untuk kebaikan, bukan untuk diserang. Saya bantu Rp100 juta untuk pemulihan," ujar Gubernur Dedi kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (1/7).
Dedi juga menegaskan pentingnya sikap toleransi dan hukum sebagai dasar dalam menyelesaikan konflik. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri serta menyerahkan proses hukum kepada aparat berwenang.
Sementara itu, pengelola rumah singgah menyampaikan rasa terima kasih atas respons cepat dari pemerintah provinsi. “Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Kami hanya ingin membantu orang-orang yang butuh tempat singgah dan pembinaan,” ujar salah satu pengelola.
Pihak kepolisian saat ini tengah mendalami peristiwa tersebut dan mengidentifikasi pelaku perusakan. Kapolres Sukabumi menyebutkan bahwa situasi kini sudah kondusif dan meminta masyarakat tetap tenang serta menghormati proses hukum yang berjalan.