-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Gelombang Demonstrasi Nasional: Dari Protes Tunjangan DPR hingga Memakan Korban Jiwa

Sabtu, 30 Agustus 2025 | Sabtu, Agustus 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-30T12:20:01Z

 

Jakarta, 30 Agustus 2025 – Indonesia tengah diguncang gelombang demonstrasi besar-besaran yang berawal dari penolakan terhadap kebijakan tunjangan perumahan anggota DPR RI. Protes yang semula digelar di Jakarta kini menjalar ke berbagai daerah dan telah memakan korban jiwa.

Awal Mula Demonstrasi

Aksi protes pertama digelar oleh mahasiswa, buruh, dan kelompok masyarakat sipil di depan Gedung DPR/MPR pada 28 Agustus 2025. Mereka menolak kebijakan pemberian tunjangan hunian yang dinilai tidak adil dan mencerminkan ketidakpekaan pemerintah serta DPR di tengah kondisi ekonomi rakyat yang sulit.

Selain menuntut pembatalan tunjangan, demonstran juga mendesak adanya transparansi dan akuntabilitas anggaran negara.

Tragedi di Jakarta

Suasana ricuh pecah saat aparat keamanan berupaya membubarkan massa. Seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan (21 tahun) tewas setelah tertabrak dan terlindas kendaraan lapis baja milik Brimob di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Affan saat itu sedang mengantarkan pesanan makanan, bukan bagian dari aksi.

Kematian Affan langsung memicu kemarahan publik dan memperluas cakupan demonstrasi di ibu kota. Gelombang solidaritas kemudian berkembang menjadi tuntutan yang lebih luas, seperti reformasi kepolisian, penghentian kekerasan aparat, serta perbaikan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan.

Aksi Menyebar ke Daerah

Tidak hanya di Jakarta, demonstrasi menjalar ke berbagai kota besar, termasuk Makassar, Bandung, dan Surabaya.

  • Di Makassar, gedung DPRD Sulawesi Selatan dibakar massa, menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya lima orang lainnya.

  • Di sejumlah provinsi lain, seperti Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat, gedung parlemen daerah juga menjadi sasaran amuk massa.

Kerusuhan menyebabkan gangguan infrastruktur, termasuk terganggunya layanan MRT dan Transjakarta di Jakarta, serta aktivitas perkantoran pemerintahan di beberapa daerah lumpuh.

Tanggapan Pemerintah

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa atas kematian Affan dan memerintahkan investigasi menyeluruh. Polisi telah menahan tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat dalam insiden maut tersebut.

Kapolda Metro Jaya juga menyampaikan permintaan maaf terbuka atas tragedi di Jakarta. Pemerintah pusat menyerukan ketenangan masyarakat, namun gelombang protes masih terus berlanjut dengan intensitas tinggi.

Tuntutan Demonstran

Hingga kini, para demonstran membawa tiga isu utama:

  1. Pembatalan tunjangan perumahan DPR RI yang dinilai tidak adil.

  2. Reformasi dan akuntabilitas kepolisian setelah insiden tewasnya warga sipil.

  3. Perbaikan kondisi ekonomi dan pemenuhan hak-hak rakyat kecil.



Sumber:

Reuters, Associated Press, Washington Post, Tirto.id, Financial Times, Wikipedia

Iklan

×
Berita Terbaru Update