-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Prabowo Angkat Suara Kuat di Sidang Umum ke-80 PBB: Serukan Kehormatan Palestina & Reformasi Tata Kelola Dunia

Selasa, 23 September 2025 | Selasa, September 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-23T15:23:29Z

 

NEW YORK, Morgantara News-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tampil di panggung utama Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Selasa malam (23/9), dengan pesan diplomatik yang tegas: menyerukan keadilan global, kemerdekaan Palestina, dan reformasi dalam struktur pemerintahan dunia.

Dalam pidatonya, Prabowo mendesak pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka dan menyerukan diakhirinya konflik di Gaza yang telah menimbulkan penderitaan mendalam bagi perempuan dan anak-anak. Ia mengatakan tragedi kemanusiaan yang berlangsung tidak dapat ditunda lebih lama.

“Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza,” kata Presiden dalam pidato tersebut. 

🎯 Sorotan Pidato

  1. Keadilan untuk Palestina
    Prabowo menegaskan bahwa status Palestina harus diakui sepenuhnya oleh komunitas internasional. Pengakuan, menurutnya, tidak hanya simbolis tetapi harus membuka jalan bagi perdamaian yang nyata dan berkelanjutan. 

  2. Kekhawatiran atas korban sipil
    Ribuan nyawa warga tak berdosa — khususnya perempuan dan anak-anak — telah hilang, seiring kelaparan dan kehancuran terus merajalela di Gaza. Presiden menyoroti bahwa dunia tak boleh berpangku tangan melihat penderitaan tersebut. 

  3. Komitmen Indonesia pada peran aktif
    Indonesia menyatakan kesiapan untuk ikut ambil bagian dalam proses perdamaian, termasuk melalui kontribusi pasukan penjaga perdamaian dan dukungan diplomatik. 

  4. Tema konsultatif global
    Prabowo menggunakan momentum ini untuk menyeru reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif, mengingat ketegangan dan ketidakpastian global menuntut koordinasi internasional yang lebih baik. 

🔍 Reaksi & Dampak

  • Politik dalam negeri
    Pidato Prabowo mendapat sambutan positif dari berbagai partai pendukung, yang melihatnya sebagai langkah diplomatik penting bagi citra Indonesia di luar negeri. Partai-Partai Islam seperti PKS misalnya mengapresiasi keberanian Presiden dalam memperjuangkan isu Palestina. 

  • Tantangan implementasi
    Meski pesan moral dan diplomatisnya kuat, pertanyaan muncul seputar bagaimana kontribusi nyata Indonesia akan diwujudkan di dunia nyata; dari pengakuan diplomatik hingga tindakan di lapangan seperti dukungan perdamaian dan penjaga perdamaian.

  • Pentingnya forum multilateral
    Keikutsertaan Indonesia dalam Sidang Umum PBB setelah sekian lama, serta posisinya yang berada di “urutan ketiga” pembicara setelah Presiden Brasil dan Presiden AS, menandakan kebangkitan peran Indonesia di forum dunia. 


Pidato Prabowo di PBB kali ini bukan sekadar sambutan kenegaraan biasa — melainkan panggilan moral dan diplomatik yang tegas kepada komunitas internasional. Dengan tema besar keadilan, kemanusiaan, dan reformasi global, Indonesia menunjukkan keberpihakan yang jelas terhadap rakyat Palestina dan komitmen untuk menyuarakan nilai-nilai humanisme di kancah dunia.

Iklan

×
Berita Terbaru Update