NEW YORK, Morgantara News-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tampil di panggung utama Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Selasa malam (23/9), dengan pesan diplomatik yang tegas: menyerukan keadilan global, kemerdekaan Palestina, dan reformasi dalam struktur pemerintahan dunia.
Dalam pidatonya, Prabowo mendesak pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka dan menyerukan diakhirinya konflik di Gaza yang telah menimbulkan penderitaan mendalam bagi perempuan dan anak-anak. Ia mengatakan tragedi kemanusiaan yang berlangsung tidak dapat ditunda lebih lama.
“Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza,” kata Presiden dalam pidato tersebut.
🎯 Sorotan Pidato
-
Keadilan untuk PalestinaPrabowo menegaskan bahwa status Palestina harus diakui sepenuhnya oleh komunitas internasional. Pengakuan, menurutnya, tidak hanya simbolis tetapi harus membuka jalan bagi perdamaian yang nyata dan berkelanjutan.
-
Kekhawatiran atas korban sipilRibuan nyawa warga tak berdosa — khususnya perempuan dan anak-anak — telah hilang, seiring kelaparan dan kehancuran terus merajalela di Gaza. Presiden menyoroti bahwa dunia tak boleh berpangku tangan melihat penderitaan tersebut.
-
Komitmen Indonesia pada peran aktifIndonesia menyatakan kesiapan untuk ikut ambil bagian dalam proses perdamaian, termasuk melalui kontribusi pasukan penjaga perdamaian dan dukungan diplomatik.
-
Tema konsultatif globalPrabowo menggunakan momentum ini untuk menyeru reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif, mengingat ketegangan dan ketidakpastian global menuntut koordinasi internasional yang lebih baik.
🔍 Reaksi & Dampak
-
Politik dalam negeriPidato Prabowo mendapat sambutan positif dari berbagai partai pendukung, yang melihatnya sebagai langkah diplomatik penting bagi citra Indonesia di luar negeri. Partai-Partai Islam seperti PKS misalnya mengapresiasi keberanian Presiden dalam memperjuangkan isu Palestina.
-
Tantangan implementasiMeski pesan moral dan diplomatisnya kuat, pertanyaan muncul seputar bagaimana kontribusi nyata Indonesia akan diwujudkan di dunia nyata; dari pengakuan diplomatik hingga tindakan di lapangan seperti dukungan perdamaian dan penjaga perdamaian.
-
Pentingnya forum multilateralKeikutsertaan Indonesia dalam Sidang Umum PBB setelah sekian lama, serta posisinya yang berada di “urutan ketiga” pembicara setelah Presiden Brasil dan Presiden AS, menandakan kebangkitan peran Indonesia di forum dunia.





.png)